admin on September 5, 2016

Because graduation isn’t the end. it is the beginning” 

Apa sih yang muncul di benak kalian ketika mendengar kata wisuda? Kerja, nikah, danusan bunga dan boneka gemesh, pertanyaan: kapan giliran gue?, atau bahkan sampai jasa penyewaan pendamping wisuda? Nah, tau gak sih kalo setiap wisuda pasti menyimpan cerita unik tersendiri? Kuy disimak.

Belum lama ini, tepatnya pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2018, telah dilaksanakan acara wisuda semester genap di Balairung Universitas Indonesia. Acara yang dihadiri ribuan wisudawan ini berlangsung dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Tentu saja wisuda ini banyak membawa kebahagiaan bagi berbagai pihak, terutama bagi para wisudawan dan wisudawati (serta abang-abang barel yang jualan boneka wisuda)

Bagi para wisudawan, momen wisuda ini adalah salah satu momen yang dilematis, di satu sisi, ini adalah momen terakhir mereka menyandang status mahasiswa, namun di sisi lain, wisuda merupakan “awal kehidupan” yang sebenarnya. Lah kok gitu? ya karena setelah wisuda, lo harus cari kerja dan ngebiayain hidup lo sendiri, bayar makan sendiri, cuci laundry pake duit sendiri… dan segala macem. Salah satu wisudawan yang hadir pada saat itu adalah Abang Pascal Meliala (FHUI 2012). “Biasa aja. Gue gak inget empat tahun kemarin gue ngapain”, ucap Bang Pascal dengan muka cool. Kemudian untuk rencana ke depan, Bang Pascal –lagi-lagi-dengan-muka-cool- berkata: “gue mau bunuh diri karena sekarang sudah gak ditanggung bokap gue. Jadi, daripada gue mati pelan-pelan, mending gue bunuh diri.” (Mari kita doakan agar Bang Pascal bisa segera diterima kerja). Terakhir, untuk para mahasiswa yang masih berjuang di bangku kuliah, Bang Pascal memberikan suatu pesan yang sangat memotivasi, yaitu: “don’t do drugs, apalagi kalau masih pakai uang orang tua. Kerja dulu, nanti beli sendiri.”

Wisuda adalah momen yang ditunggu setiap wisudawan/i, ya kali masa abis foto-foto pake toga di balairung sampe patung djoksut langsung balik? nah.. setelah acara wisuda di Balairung, masih ada nih acara khusus wisudawan FHUI yang namanya “Farewell FHUI”. Acara ini berlangsung di Auditorium Djoko Soetono FHUI. Widih, pas banget buat para wisudawan menikmati momen-momen terakhir di FHUI dan bernostalgia bersama.

Project officer dari acara ini adalah Madelin Silalahi (FHUI 2015). Ia mengaku bahwa sebenarnya cukup banyak permasalahan yang ia hadapi, seperti dana, jumlah peserta dan cuaca (karena gak nyewa pawang hujan). Namun, karena Madelin adalah sosok yang sangat religious (masa sih?), dia dapat mengatasi masalah tersebut dengan berdoa siang malam, saat teduh, ikut Jumatan KMK dan PO, dan persembahan pujian. J Meskipun lelah, ia senang acara dapat berjalan dengan lancar, terutama saat melihat senyuman dari wisudawan FHUI. Iya, Madelin emang manis banget, guys. Terakhir, bagi abang dan mbak yang baru saja lulus, Madelin mengucapkan selamat membentangkan layar kebermanfaatan selebar-lebarnya dalam pencapaian asa di kemudian hari, Namun jangan lupa untuk kembali pulang, melabuhkan jangkar pengabdian kepada FHUI Nan Jaya! Yeay! (Theresia Hindriadita)

Leave a Comment

Fields with * are required.

Profile

Badan Otonom Pers, Fotografi, Film dan Musik Mahasiswa (PERFILMA) adalah organisasi di FHUI yang mengasah kemampuan pers, fotografi, film dan musik di lingkup kampus khususnya lingkup FHUI. Tujuan dari PERFILMA adalah menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan juga menambah pengetahuan di bidangnya.

Read More....

Events

Links

Home
Login

Twitter